JAKARTA, MP - Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengambil sikap mengenai rencana kedatangan bintang film porno Miyabi, ke Indonesia untuk menjalankan syuting film produksi Maxima Picture.
"MUI jelas menolak kedatangan Miyabi ke Indonesia. Banyak artis potensial yang masih bisa berperan," Ujar Ketua MUI, Maruf Amin, dalam jumpa pers penolakan praktek aborsi dari Majelis Keagamaan, Selasa (13/10).
Miyabi, menurut MUI merupakan lambang pornografi yang kedatangannya akan membuat buruk citra umat beragama di Indonesia.
"Jadi dengan tegas MUI menolak kedatangan Miyabi ke Indonesia," ujarnya lagi mempertegas.
MUI tidak akan melakukan penolakan dalam bentuk yang tidak semestinya, seperti melakukan unjuk rasa.
"Tapi semuanya harus tahu kalau MUI mempunyai sikap tegas mengenai kedatangan Miyabi," ujarnya lagi.
Selain Majelis Ulama Indonesia, sejumlah kalangan juga menentang kedatangan bintang film porno asal jepang itu.
Salah satunya adalah Front Pembela Islam (FPI), mereka menentang rencana pembuatan film 'Menculik Miyabi'. Mereka menolak bintang film porno asal Jepang itu membintangi film anak bangsa dan berkeliaran di Indonesia.
"Kami akan menolak dengan tegas dan keras, jangan main-main dengan tuntutan kami," ujarnya.
Film 'Menculik Miyabi' bercerita tentang tiga mahasiswa yang terobsesi dengan Miyabi. Ketiga mahasiswa itu kemudian berniat menculik bintang porno asal Jepang tersebut, ketika mereka tahu artis tersebut tengah berada di Jakarta.
Miyabi dijadwalkan datang ke Indonesia pada besok, 14 Oktober 2009. Syuting film 'Menculik Miyabi' sedianya dilaksanakan di Indonesia dan di kampung halaman Miyabi di Jepang. Rencananya film ini akan ditayangkan pada 31 Desember mendatang. (red/cok)
Selasa, 13 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar