Rabu, 30 Desember 2009

Ditolak Warga, Ayu Azhari Tak Goyah

SUKABUMI, MP - Majunya artis mantan bomseks Ayu Azhari sebagai calon Wakil Bupati Sukabumi dari PDI-P mendampingi Ketua Partai Matahari Bangsa (PMB) H. Heriyanto, mendapat penolakan dari sebagian masyarakat.

“Ayu itu bukan orang sini, jadi dia nggak tahu seluk-beluk Sukabumi,” kata seorang pedagang di Pasar Cibadak, Lilis, kemarin. “Latar belakang keluarganya juga nggak bagus. Termasuk latar belakang Ayu sendiri. Selama ini kan dia lebih dikenal sebagai bintang film seks,” tambahnya.

Seorang warga Desa Baued, Kecamatan Warung Kiara, Pelabuhan Ratu, Hendi, juga menganggap Ayu tidak cocok jadi Wakil Bupati Sukabumi. “Ada yang lebih pantas dari Ayu, yaitu Desy Ratnasari. Seharusnya PDI-P mencalonkan Desy. Selain Desy orang Sukabumi asli, latar belakangnya juga lebih baik,” tegasnya.

Selain latar belakang dan asal-usul tersebut, mereka juga mempersoalkan suami Ayu Azhari, Mike Tramp, yang berkewarganegaraan Australia.

Ayu Azhari tampaknya tidak goyah dengan segala penolakan tersebut. “Ini kan era globalisasi, jadi soal kewarganegaraan itu ya nggak terlalu bermasalah. Di Eropa saja dengan satu paspor, kita bisa ke mana saja,” cetusnya.

Lebih jauh Ayu menegaskan sebelum ikut mencalonkan diri menjadi Cawabup Sukabumi, dia sudah minta izin lebih dulu kepada Mike. “Malah saya kira kalau soal Indonesia, Mike lebih Indonesia dari saya,” imbuhnya.

Soal sejarah dirinya, dia mengakui memang ada sebagian yang merupakan contoh buruk. Namun, itu tidak menjadi beban untuk mengabdi kepada bangsa dan Negara.

Meski KPUD Sukabumi belum mengeluarkan resmi nama-nama pasangan calon bupati dan wakil bupati Sukabumi yang bakal bertarung di Pilkada bulan Mei 2010, tetapi pihak PMB sudah memasang baliho pasangan Heriyanto-Azu Azhari.

Sejak kemarin, Senin (28/12), baliho Heriyanto dan Ayu dengan ukuran 4 x 3 meter terpasang di halaman kantor Sekretariat DPC PMB di Jalan Raya Situgunung, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Dalam baliho tersebut, Ayu mengenakan kerudung.

Di Atas Angin

Pasangan bakal calon bupati Kabupaten Sukabumi, Heryanto dan Ayu Azhari, merasa berada "di atas angin" dibandingkan dengan para calon lainnya.

"Kepopuleran Ayu Azhari sebagai artis merupakan suatu keuntungan untuk menarik simpati dari masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Sukabumi. Saat ini kami merasa `di atas angin` dan yakin bisa menyaingi para calon lainnya," kata Heryanto di Sukabumi.

Namun, katanya, pihaknya tidak ingin cepat-cepat berbesar kepala dengan kondisi yang terjadi saat ini pasalnya, suara masyarakat yang akan menentukan nasibnya.

"Semua ada di tangan masyarakat, tetapi dari survei yang kami lakukan respons masyarakat terhadap kami sangatlah tinggi," ujarnya.

Heryanto mengatakan, dengan majunya dirinya bersama Ayu Azhari dalam bursa pencalonan sebagai kepala daerah dipastikan akan banyak opini yang berkembang di masyarakat, apalagi dari lawan politiknya.

Untuk itu, pihaknya saat ini sedang membangun citra positif di masyarakat, yang nantinya akan dijadikan sebagai tameng dari gempuran-gempuran dari pihak yang tidak senang dengan kedatangan Ayu ke Kabupaten Sukabumi.

"Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan sosialisasi ke beberapa tempat di Kabupaten Sukabumi, untuk mempromosikan pasangan yang diberi jargon "HAYU BEBENAH" (Heryanto-Ayu Bener Bager, Istikomah)," katanya.

Ia mengutarakan, kenapa dirinya memilih sosok Ayu Azhari yang dikenal kontroversial. Karena, menurut dia, kontroversial Ayu hanya di dalam bidang keartisannya.

Dirinya mengetahui dalam sosok Ayu terdapat sosok yang cukup baik seperti keibuan, fokus terhadap pekerjaan dan tanggung jawab.

"Sehingga kami mempunyai misi ke depan yang sama, yakni membangun Kabupaten Sukabumi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sukabumi," ungkap Heryanto.

Sementara itu, Kuasa Hukum Ayu Azhari, Secarpiyandi menambahkan, pihaknya sudah menurunkan tim ke Kabupaten Sukabumi untuk melakukan survei kepada masyarakat.

Ternyata, dibandingkan dengan kandidat lainnya nama Ayu Azhari lebih populer.

"Nama incumbent pun kalah oleh nama Ayu Azhari," tambah Heryanto.

Ia menandaskan, dengan respons yang cukup tinggi dari masyarakat, saat ini pihaknya tinggal mencari strategi yang baik agar bisa lolos dari pendaftaran pasangan Heryanto dan Ayu Azhari di PDIP.

"Saat ini kami masih menunggu hasil keputusan dari PDIP apakah meloloskan pasangan yang kami usung atau tidak," tandasnya.(red/*pk)

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails